

Because every human being is essentially unique, each author is assumed to have his/her own style in creating metaphors. The study of the metaphor in a literary work can be used to find out the author’s creativity in utilizing words to concretize an abstraction through the use of metaphor. Kata Kunci: kajian bandingan, psikologi sastra, salah asuhan, layla majnun View full-text Hasil penelitian ini berupa ujaran narasi atau ujaran tokoh utama yang berkenaan dengan id, ego, dan superego pada kedua novel tersebut yang kemudian dideskripsikan dengan interpretasi. Sampel di sini adalah ujaran narasi ataupun ujaran dari tokoh kedua novel tersebut. Populasi dalam penelitian ini adalah dua novel di di atas. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah analisis deskriptif. Tinjauan ini dimaksudkan guna meneliti kejiwaan atau psikologis tokoh utama dari kedua novel tersebut. Sedangkan, superego berkaitan dengan kekuatan moral dan etika dari kepribadian yang beroperasi, memakai prinsip idealistik, sebagai lawan dari id dan ego. Ego beroperasi mengikuti prinsip realita. Dari id ini kemudian muncul ego dan superego. Saat dilahirkan, id berisi semua aspek psikologi yang diturunkan seperti insting, impuls, dan drives. Id merupakan sistem kepribadian yang asli, dibawa sejak lahir. Teori psikologi yang digunakan ialah teori Sigmund Freud (1923), ada tiga unsur kepribadian dalam teori psikoanalisis yaitu Id, Ego, dan Superego. Artikel ini mencoba meninjau dari aspek Psikologi Sastra akan dua karya sastra yang dibandingkan yakni novel yang berjudul "Salah Asuhan" karya Abdul Moeis dengan novel yang berjudul "Layla Majnun" karya Syaikh Nizami. Sastra Bandingan merupakan cabang ilmu sastra yang mengkaji karya sastra dalam beragam bentuk, fungsi, dan makna. Melainkan sastra dapat meninjau seberapa jauh manusia berekspresi, melihat dan merasakan kesamaan dan perbedaan sudut pandang, dan makna sastra itu sendiri tiada berbatas zaman, serta melibatkan segala macam. Sastra bukan hanya dinikmati dari keindahannya saja, bentuknya, isinya, pentasnya, alunan-alunan yang mengirinya. Sastra lahir dari masyarakat, kemudian besar, dan berkembang di masyarakat. Key Words: phenomenology unconscious behavior conscious behavior View full-text Based on the analysis and discussion, it can be concluded as follows: (1) forms of unconscious behavior of the main characters include the feelings of loneliness, disinterest, and guilt (2) forms of conscious behavior of the main characters involve the senses of seeing, hearing, and adapting. The method used in this research was descriptive qualitative. The study was based on Hugenhotz phenomenological approach. This research aims to describe conscious and unconscious behavior of main characters in the novel Layla Majnun. kesendirian, ketiadaan minat dan perasaan bersalah (2) bentuk perilaku sadar tokoh utama dalam novel Layla Majnun dilakukan dengan melibatkan indera, yakni melihat, mendengar, dan beradaptasi. Berdasarkan hasil analisis dan pembahasan diperoleh simpulan sebagai berikut: (1) bentuk perilaku tidak sadar tokoh utama dalam novel Layla Majnun meliputi perasaan. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif kualitatif. Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan perilaku taksadar dan sadar tokoh utama dalam novel Layla Majnun dengan pendekatan fenomenologi Hugenholtz.
